ida

hijabku, hijabmu, hijab kita !

Bissmillahirahmanirrahiim......
Ketika menyapanya saja Yaa Ukhti.,bahkan menyandang sebutan sebagai seorang Akhwat..,meskipun untuk mengartikulasikan sedikit terlihat ada dengungan di tenggorokan,..dan sedikit menjadi pertanyaan bagi dua sisi yang berbeda.,, Panggilnya biasa saja ya,,.kenapa ukhti? Maaf aku sepenuhnya belum bisa di panggil Ukhti..,! Ngggggggggg...,

Aku, kamu, kita adalah sama...mari sama-sama belajar,..jangan hiraukan identik2 yang menggolongkan sehingga terdapat jurang pemisah antara kita.., ^_^

Wanita pisang goreng yang dijualnya dipinggir jalan harganya cukup murah, wanita berpunuk, wanita permen tanpa bungkus yang dikerubung lalat, wanita metromini..,dengan mudahnya kita menggolong-golongkan untuk meniimbang kadar derajatnya..yang mana kita hanyalah manusia, tidak seharusnya melihat hanya sebatas penglihatan mata semata,.

ketika berpapasan saja harus berbisik-bisik dan memalingkan wajah, memandang dengan tatapan-tatapan isyarat karena merasa derajat kita ada diatasnya dan dia wanita pisang goreng berada satu derajat dibawahnya??? Astaghfirullah jangan panggil ukhti sekali lagi....,,,..

oh ya sahabat bagi kami berhijab bukanlah acara ritual yang hanya memasang kudung ke kepala, bukan itu sahabat tapi berhijab adalah waktu dimana pertama kali kami bersyahadat, ketika kami bisa melafalkan kata bissmillah, itulah awal buku hijab diberikan untuk kami..,dan perjalanan kami bukan hari ini saja, hijab sejati sedang menunggu kami,.

tak taukah kamu sahabat, kami masih mempunyai waktu yang lalu dan waktu yang akan datang yang tak pernah kau ketahui,..jadi jangan lihat aku di hari jumat, dan selamanya yang kau ingat hanya ketika hari jum’at itu.... 


tersenyumlah, karena itulah awal mula buku hijab halal disentuh oleh semua, membawa buku hijab itu seperti membaca per halaman sebuah buku, lembaran-lembarannya berupa kilasan-kilasan hari yang pernah di lalui.., dari awal halaman pertama, di pertemukan dengan salam sapa dan berjabat tangan Assalamualaikum, mendaftar beberapa kata-kata islami : syukron, illaliqa, shobhal khair, afwan yang untuk mengucapkanya saja sedikit wagu dan dengan kata maaf dex yang bener itu Jazzakillah khair..upzss afwan.!

Pertamanya hanya mendapat undangan pengajian, dari situ busana muslim mulai mendominasi , lebih sering lagi salam sapa Assalamualikum dan berjabat tangan, yang pake busana muslim harus bisa ngaji Lho,..grubyukk minder bagaimana ini, dari situ kita terbata-bata untuk mengaji , beberapa halaman terlampaui,..dari busana muslim lebih mudah buku2 islami mendatangi,

awalnya buku panduan 101 Hijab Style menjadi panduan,..dengan semat-semat blusuk puter kiri, belok kanan satu langkah kebelakang dan patok dengan jarum, kain-kain bejuntai-juntai dikepala kita dengan hasil akhir ternyata terasa lelah untuk memarkir kain, dan bisa jadi hasil akhir malah membuat minder kurang PD , karena merasa untuk kawasan desa style seperti itu belum cukup dimengerti oleh bahasa kampung, ..hanya ayam2 yang mau mengerti,..hehehe halaman berikutnya ternyata cermin menyadarkan..,!

berhijab dan tak berhijab kami semua adalah belajar,...kalau ada kata “ Orang baik itu belum tentu benar, carilah yang berakhlak ” bagaimana kalau aku tanya “ Apakah orang berakhlak itu boleh dikatakan sebagai orang baik??? Ya...Jadi berdasarkan hukum premis orang berakhlak boleh dikatakan juga belum tentu benar..! Nggggggg

semua orang berkesempatan menyandang kata baik,..karena bukan menjadi keputusan kita untuk menyandangkan derajat kepadanya karena itu hanyalah kehendakNYA.,, yang kita lakukan adalah hidup berdampingan dengan kasih senyum salam sapa,...Subhanallah betapa indahnya...,!

setiap tulisan ini adalah teman bagi hidayah yang suatu saat bertanya “Bukankah kamu penulis Hijabku, Hijabmu, Hijab kita?” dan semua tulisan lain juga akan mempertanyakan dan hidayah senyum nyegir segera refreash ulang,,..semangat sahabat..,^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...