ida

bengkel lek Samin,bengkel jiwaku


siang yang panas,dikursi yang bergalar-galar yang sesekali ku dapati benda-benda dibawahnya terlihat seperti kaleng-kaleng oli dan sekrup besi-besi berkarat,lantai yang pekat dengan sisa-sisa oli yang menumpuk dan sekrup- sekrup yang berserakan,ditambah gantungan bendda logam yang tepatnya sparepart motor karena kala itu aku di....

yaaa aku di bengkel ,karena tak punya kakak cowok jadi urusan otomotif gini aku juga harus tau ,tak sering halnya bongkar busi jika motor masuk angin he he.

Antrian tak begitu banyak,yang terlihat hanya ibu-ibu dengan anak perempuannya.sedangkan lek Samin asyik ngobrol dengannya,kelihatannya teman lama.

Sembari menunggu giliran ,aku duduk di kursi panjang yang bergalar,berjajar dengan ibu itu.kegiatan dikala senggang ku sambil menunggu giliran adalah melakuakn riset...hweee maksudnya pengamatan.mengamati hal sekitar ,unik banget .mula-mula mengamati baju lek Samin yang kayaknya itu terus ya maklumlah hanya buat kena oli ,jadi biar gak kotor pake baju nasionalnya aja......terus kegiatan mengorek tumpuka oli dengan sandal yang mengering ,sampai-sampai saking lmanya menghitung sekrup-sekrup kecil yang berserakan...duhhh kurang kerjaan ya ida nie...

Namun saat itu juga ada sesuatu yang lebih menarik ,sesuatu yang memaksaku utnuk menghentikan kegiatan konyol ku...ya obrolan ibu itu tadi dengan Lek Samin.

dan sejenak membuatku menoleh untuk menatap sosok ibu tadi,dan baru terlihat lebih jelas wajah ibu itu diingatanku....kulitnya kecoklatan,raut wajah seumuran 36an ,tidak berkerudung dengan rambut tergerai ala ribonding..(bener gak tulisannya),matanya syup layu sepertinya pekerja keras ,dan celana jeans 7/8 kaos street..(duh belepotan lgi kat2nya)....pikiranku bak melihat buku tanpa melihat isi dan langsung menyimpulkan egitu saja...astaghfirullah..

Tak sharusnya aku JUDGE BOOK UNDERCOVER....


aku langsung mencoba mmengalihkan pandangan ke anak perempuann ibu itu tadi.kelincahan anak usia kisaran 10 tahun...dengan keingintahuannya ..mau tau apa yang dilakukannya...bak wartawan yang dikejar deadline untuk mendapatkan warta.
"Ini apa pak lek...??" (10x)
"ini masih dipakai gak???tak bawa pulang ya..." (7x)
wajah penuh senyum ,rambut belum tersisir dan kaos oblong kebesaran + celana leging...huft dan ternyata dia tau kalu aku mulai mengamatinya...dia mulai menghampiri dan bertanya ..

"Mbk rumahnya mana?-----jawa <"mbk omahmu ngendi?">
"mbk temenya Wati ya..?Wati pondok!"-----<"mbk kowe kancane Wati,Wati pondok!">
Q "wati siapa dex..?
"dia juga pake kerudung kayak mbk..."-----<"Wati yo nganggo krudung koyo kowe mbk...>
"kelas piro mbk kowe?"
pak lek : "kalo bicara ma mbke ki sing basa"
yah teguran pak lek cukup menghentikan wawancara tadi
hdehhh hanya bisa senyum dan menjawab seadanya....

dilanjut obrolan pak lek yang semakin private dan mereka saling menayakan kabar keluarganya,...
suara yang keras dari ibu itu ketika ditanya periihal suaminya,nada suara seakan marah dan kecewa.dan nyata kiranya benar kalu adex itu telah ditinggal ayahnya.

sikap kerasnya ibu itu ternyata tanpa sadar ditiru oleh anaknya,ketika ibu membentak mengingatkan,sang ana malah lebih keras membentaknya ,semakin teriak malah sang anak menjerit tidak mau nurut.......aku hanya bisa melongo...

masih terlihat lama selesainya motor ibu itu tadi.aku mencoba mencari kegiatan lain .pokoknya selain main Hp...yaudah mengingat kekaasihku saja..yaitu My ALLAH

selang beberapa waktu terdengar kata-kata lantang dari ibu itu lagi setelah pak lek menegur...
"jadi perempuan itu jangan marah-marah,jangan semaunya sendiri ,ntar malah tak punya kawan lho"
------versi jawa

"Jadi perempuan ojo galak-galak ,ojo sak senenge dewe ,ndang sadaro ,ngo ndak digethingi wong akeh.."

sang ibu
"gak mau ,NGAPAIN...lha itu temenku banyak yang berkerudung tapi omongannya gak punya aturan.Terus orang yang solat kerjaannya menipu...ketimbang kayak gtu mending kaya AKU.....Semua yang ngaku islam itu tidak ada yang baik.....

Hatiku bergetar....bergemuruh ....rasa tidak terima kata-kata itu ditujukan untuk agamaku ...tanpa sadar aku merasa ikut tervonis dalam kata-kata itu .aku ingin membela ,aku ingin memberikan kebenaran ,namun mulutku saat itu hanya doa yang mampu terucap
"Ya ALLAH berikanlah petunjukMU,Ampunilah ....Bukakanlah pintu hatinya,perlihatkanlah kebenaranMu"

tanya dalam hati "seperti inikah hati yang terkunci mati ,mendengar tapi tuli,melihat tapi buta.bukankah keterangan yang nyata sudah diberikan dalam Lauhul mahfuz.
"Ya ALLAH ampuni kami ,jika kami belum bisa memberi tauladan yang baik bagi diri pribadi kami.."

Berfikir positif ,kebenaran adalah kebenaran ,memaksakan kebenaran adalah ketidakbenaran itu sendiri .dan melihat keburukan seseorang tak menjadikan kita lebih baik.....maka dari itu sesegera mungkin instropek diri.karena kita adalah cermin ...saat kita berhadapan dengan orang lain kita adalah cermin.dia akan melihat dan menilai ,mereka akan membenah diri saat bercermin .

saat cermin itu bening maka semakin trlihat jelas apa yang harus dibenahi ,dan saat cermin itu buram dan berjamur maka seseorang takkan melihat apa yang harus dibanahi bahkan meninggalkan begitu saja...

bayangkan jika cermin itu adalah cermin agama kita ...kita masing -masing membawa cermin itu ..cermin untuk sang pencari siapa penciptaNYa,jika cermin itu buram bagaimana kita memperlihatkan kebenaran itu.Mari kita pimpin diri pribadi kita dalam islam seenggak nya bukan untuk dilihaT orang lain ..tapi terutama untuk diri pribadi..



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...